Tuesday, November 12, 2002


ah angin laut yang nakal ...

dia kira dia bisa terbangkan semua perasaan manis yang kurasakan ....

padahal apabila engkau selalu berada begitu dekat seperti ini ...

masakan ada yang bisa menerbangkan wanginya yang keluar dari seluruh bagian tubuhmu ...

... dan kuatnya cinta yang menerjang nerjang sampai hampir membuatku roboh ....

duh

Thursday, November 07, 2002


lalu pabila curahan hujan yang deras mengguyur basah seluruh tubuhmu ....

dan bila tiba tiba dirimu merasa dingin tanpa terkendali ...

apakah engkau mau menjeritkan namaku sambil berbisik ...?

mengharapkan ingatan akan cintaku menggoretkan api memercik mercik ...?

... lalu menyalakan api di batinmu sampai berkobar kobar tak tertahankan ...

ah

Friday, November 01, 2002


sekalipun memandang senja di pantai terasa indah tak keruan ...

bersamamu,... yang indah menjadi lebih indah lagi ...

dan sekalipun bunyi ombak yang mendebur mulai terdengar seperti musik ...

namun bisikanmu yang lembut disampingku justru jauh lebih merdu lagi kedengarannya bagiku ...

lalu pabila engkau kemudian memelukku lembut sambil menyandarkan wajahmu di pundakku ...

!!!

.... aku jadinya hanya menutup mata dan membiarkan dirimu menerbangkanku seperti roket ke bintang bintang ...

oh


sambil menanti bintang jatuh melintas di langit malam ini,...

mengapa tak kausandarkan saja dirimu dekat dekat di dadaku....

sebab ketika kau nanti menyebutkan apa yang kau minta ....

.....kuingin dengar adakah diriku yang kauingini lebih dari emas dan mutiara .....

oh


lalu kalau engkau kemudian memegang wajahku dengan kedua tanganmu itu ...

dan perlahan lahan mengecupku dengan lembut sambil menutup mata ...

akankah kulihat bintang bintang masih berkedip di atas sana ...?

... apakah mereka menutup mata tak tahan melihat indahnya cinta kita yang suci ....?

ah


akankah kita pergi berendam di laut kita pagi ini ...?

sebab kalaupun matahari sudah agak meninggi di atas sana ...

masakan aku tahan untuk tidak berada dekat dekat denganmu ...?

... dan mendengarkan gelak tawamu saat aku sibuk menggelitikimu ....

duh


ayo ombak,... deburilah sekujur tubuhku kuat kuat ....

biar padam semua api yang bercipratan memercik mercik ...

sebab kalau api cintamu telah merambat sampai kesemak semak yang paling jauh ....

maka terbakarlah sudah diriku didalamnya tak bisa tertolong lagi ...

... tak kaudengarkah jeritanku yang melonglong longlong karena terbangkitkan gairahnya .....?

duh



adakah kaukenali warna warnanya....?

sebab kerlingan matamu memang telah menorehkan pelangi diatas dinding dinding hatiku ....

dan ketika kutelusuri warnanya satu persatu ...

sungguh benar cintamulah yang menyebabkan ini semua bisa terjadi ...

... lalu akankah aku mulai mengelepar geleparkan diriku karena pencerahan yang baru kuterima ini ...?

duh


Thursday, October 31, 2002


mungkinkah helai rambutmu yang terurai yang mengelitiki wajahku begitu rupa ...?

sebab kalau engkau berdiri begitu dekat dan nafasmu terasa lembut mengipasiku ...

bukahkan diriku akan mudah sekali terlena oleh wangi tubuhmu ...?

jadinya bukankah diriku menjadi tersiksa tanpa daya sedikitpun...?

... sementara bisikan bisikanmu memanterai ku terus menerus sampai matahari terbenam ...?

ah

Wednesday, October 30, 2002


dan riak riak di sungai kecil ini sungguh terasa sejuk dikaki kita yang sedang berendam ...

adakah kaudengar tadi bunyi burung kutilang ramai menyiuli kita berdua ...?

kurasa hatinya sudah tergelitik dan ingin sekali merasakan cinta ...

sebab kalau dilihatnya caramu menatap diriku dan kuatnya pesona dari senyum yang menghias diwajahmu itu ....

... kurasa dia mengerti manisnya cinta yang sedang bersemi diantara bunyi gemericik air ...

ah


seandainya matahari hari ini kan terbit dari barat ...

sedikitpun aku tak akan ambil peduli ....

sebab asalkan jemari yang kugenggam adalah benar milikmu dan ini bukanlah mimpi ...

maka api yang membakarpun akan kubilang sedingin salju ....

.... dan kedalam senyuman dan rengkuhanmu aku akan biarkan diriku tenggelam sehanyut hanyutnya....

ah


Monday, October 28, 2002


dan jejak jejak yang kautinggalkan lalu kuhargai seperti perhiasan yang tak ternilai harganya ...

sebab andaikan warnanya telah menjadi pudar dan sulit terbaca ...

goresan di batinku telah terpeta dan tak mungkin terhapuskan lagi ...

dan senyumanmu, kerling matamu dan sentuhan bibirmu telah menjadi bagian diriku yang tak terpisahkan lagi untuk selama lamanya ...

.... yang kuresapi maknanya setiap matahari menjelang tenggelam di ujung barat sana ....

ah

Wednesday, October 23, 2002


maka bernyanyilah para malaikat ketika kita berjalan berdampingan menuju altar ....

dan kalau keindahan yang kurasakan sudah memuncak sampai tak terlukiskan lagi ....

lalu langkah yang kuayun terasa begitu lambat karena meresapi maknanya ...

maka yang tersisa adalah senyummu yang kau bilaskan keseluruh keberadaan diriku ...

... aku jadinya hanya berenang dalam kenikmatan tertinggi yang pernah kurasakan...

ah

Monday, September 30, 2002


mari kita pergi berlayar ....

bukankah engkau sendiri yang minta kularikan dari segala kebisingan kota jakarta ....?

dan nanti ketika senja hanya menawarkan desahan lembut angin meniup niup rambutmu yang panjang itu ....

ijinkan diriku menambah kekeheningan ini dengan satu kecupan panjang di bibirmu yang tipis....

... kuyakin nanti rasanya jauh lebih manis dari seratus biji buah strawberry .....

oh


perkataanmu diakhir minggu masih kudengar walau sudah hari selasa...

padahal engkau hanya berbisik bisik di telingaku, namun gaungnya tak juga hilang terbawa angin ...

dan gayamu itu ketika engkau tersenyum sengaja agak genit,...

memejamkan mata pun tak juga lenyap dari kelopak mataku ....

... jadinya aku tersenyum senyum kelimpungan seperti orang mabuk ...

oh


dari puncak puncak gunung kumau nyanyikan senandung senandung cinta ...

andaikan engkau melintas di lembah betapa kuberharap angin timur menyampaikannya dengan lembut kepadamu ...

.... maukah dia menggoreskannya halus di hatimu yang sensitif itu ....?

oh


menembus awan awan yang berendengan melintas di langit tinggi ...

masih saja wajahmu yang tersenyum terbayang bayang tak bisa hilang ...

... jadinya aku hanya terpaku sambil ber senandung senandung cinta menyebuti namamu berulang ulang ....

ah


kalau menjelang akhir minggu mengapa rasanya gemetaran jari jariku ...?

sebab pabila dia memang rindu membelai belai rambutmu yang indah ....

dan menyentuhi bagian bagian dagumu yang bagus itu ....,

mengapa sekarang hasratnya sudah seperti gelombang gelombang pasang....?

....membentur bentur membuat kepalaku pening karena kasmaran....

ah

Friday, September 27, 2002


mengapa kau tutupi tawamu dibalik ujung lengan bajumu ...?

sebab sekalipun berlapis lapis kain kimono, tak kan bisa menutupi pancaran indah nya dirimu ...

dan sekalipun bunga bunga sakura berguguran lambat lambat terbawa angin ....

siulan angin musim semi telah mengatakannya padaku ....

.... bahwa engkau masih yang tercantik di antara segala mahluk ....

oh


seandainya engkau kemudian melepaskan kerinduanmu dengan begitu geram ...

ku kan biarkan tanganmu menjelajahi seluruh bagian wajahku ....

dan bila kau merasa perlu untuk meninggalkan jejakmu di sana ...

ku kan biarkan bibirmu menuntaskan semua yang kau rencanakan terhadapku ...

... akankah diriku mampu untuk bernafas diantara gelombang gelombang pasang yang menerjang ini...?

ah