Friday, November 01, 2002


sekalipun memandang senja di pantai terasa indah tak keruan ...

bersamamu,... yang indah menjadi lebih indah lagi ...

dan sekalipun bunyi ombak yang mendebur mulai terdengar seperti musik ...

namun bisikanmu yang lembut disampingku justru jauh lebih merdu lagi kedengarannya bagiku ...

lalu pabila engkau kemudian memelukku lembut sambil menyandarkan wajahmu di pundakku ...

!!!

.... aku jadinya hanya menutup mata dan membiarkan dirimu menerbangkanku seperti roket ke bintang bintang ...

oh


sambil menanti bintang jatuh melintas di langit malam ini,...

mengapa tak kausandarkan saja dirimu dekat dekat di dadaku....

sebab ketika kau nanti menyebutkan apa yang kau minta ....

.....kuingin dengar adakah diriku yang kauingini lebih dari emas dan mutiara .....

oh


lalu kalau engkau kemudian memegang wajahku dengan kedua tanganmu itu ...

dan perlahan lahan mengecupku dengan lembut sambil menutup mata ...

akankah kulihat bintang bintang masih berkedip di atas sana ...?

... apakah mereka menutup mata tak tahan melihat indahnya cinta kita yang suci ....?

ah


akankah kita pergi berendam di laut kita pagi ini ...?

sebab kalaupun matahari sudah agak meninggi di atas sana ...

masakan aku tahan untuk tidak berada dekat dekat denganmu ...?

... dan mendengarkan gelak tawamu saat aku sibuk menggelitikimu ....

duh


ayo ombak,... deburilah sekujur tubuhku kuat kuat ....

biar padam semua api yang bercipratan memercik mercik ...

sebab kalau api cintamu telah merambat sampai kesemak semak yang paling jauh ....

maka terbakarlah sudah diriku didalamnya tak bisa tertolong lagi ...

... tak kaudengarkah jeritanku yang melonglong longlong karena terbangkitkan gairahnya .....?

duh



adakah kaukenali warna warnanya....?

sebab kerlingan matamu memang telah menorehkan pelangi diatas dinding dinding hatiku ....

dan ketika kutelusuri warnanya satu persatu ...

sungguh benar cintamulah yang menyebabkan ini semua bisa terjadi ...

... lalu akankah aku mulai mengelepar geleparkan diriku karena pencerahan yang baru kuterima ini ...?

duh


Thursday, October 31, 2002


mungkinkah helai rambutmu yang terurai yang mengelitiki wajahku begitu rupa ...?

sebab kalau engkau berdiri begitu dekat dan nafasmu terasa lembut mengipasiku ...

bukahkan diriku akan mudah sekali terlena oleh wangi tubuhmu ...?

jadinya bukankah diriku menjadi tersiksa tanpa daya sedikitpun...?

... sementara bisikan bisikanmu memanterai ku terus menerus sampai matahari terbenam ...?

ah

Wednesday, October 30, 2002


dan riak riak di sungai kecil ini sungguh terasa sejuk dikaki kita yang sedang berendam ...

adakah kaudengar tadi bunyi burung kutilang ramai menyiuli kita berdua ...?

kurasa hatinya sudah tergelitik dan ingin sekali merasakan cinta ...

sebab kalau dilihatnya caramu menatap diriku dan kuatnya pesona dari senyum yang menghias diwajahmu itu ....

... kurasa dia mengerti manisnya cinta yang sedang bersemi diantara bunyi gemericik air ...

ah


seandainya matahari hari ini kan terbit dari barat ...

sedikitpun aku tak akan ambil peduli ....

sebab asalkan jemari yang kugenggam adalah benar milikmu dan ini bukanlah mimpi ...

maka api yang membakarpun akan kubilang sedingin salju ....

.... dan kedalam senyuman dan rengkuhanmu aku akan biarkan diriku tenggelam sehanyut hanyutnya....

ah


Monday, October 28, 2002


dan jejak jejak yang kautinggalkan lalu kuhargai seperti perhiasan yang tak ternilai harganya ...

sebab andaikan warnanya telah menjadi pudar dan sulit terbaca ...

goresan di batinku telah terpeta dan tak mungkin terhapuskan lagi ...

dan senyumanmu, kerling matamu dan sentuhan bibirmu telah menjadi bagian diriku yang tak terpisahkan lagi untuk selama lamanya ...

.... yang kuresapi maknanya setiap matahari menjelang tenggelam di ujung barat sana ....

ah